Selasa, 11 September 2012

Membaca Kepribadian Lewat Tulisan (Grafologi)

Membaca Kepribadian Lewat Tulisan (Grafologi)

http://hendra-jogja.blogspot.com/2011/08/membaca-kepribadian-lewat-tulisan.html

 

undefined

Setiap tulisan yang di buat oleh seseorang mencerminkan kepribadian orang tersebut.. Teknik ini di namakan Grafologi.

Dan tentu nya butuh pembelajaran untuk mengerti.


Bagaimanakah cara membaca nya? Mungkin sebagian dari teman teman ingin tahu kepribadian orang dari gaya menulisnya..


Grafologi adalah ilmu yang mempelajari karakter seseorang dengan cara menganalisa tulisan tangannya, buku pertama tentang grafologi ditulis oleh Camillo Baldi, seorang dokter asal Itali pada tahun 1622. Tahun 1872, Jean Michon menerbitkan bukunya yang menjadi buku pokok grafologi pada saat itu. Tak lama kemudian, universitas universitas di Eropa mulai memberi gelar Ph.D. atau Master di bidang ini.


Ada dua metode untuk menilai karakter dan kepribadian lewat ilmu ini, yaitu teknik Jerman dan teknik Perancis. Metode Jerman dengan cara melihat secara keseluruhan tulisan seseorang. Sedangkan pada teknik Perancis cenderung menganalisa per huruf lalu digabungkan. Seorang pemula biasanya mempelajari teknik Perancis terlebih dahulu.


Menurut riset, keakuratan analisa grafologi mencapai 80-90%.

Beberapa sifat yang bisa dilihat lewat tulisan seseorang:

1. Arah kemiringan huruf

Ke kanan = ekspresif, emosional
Tegak = menahan diri, emosi sedang
Ke kiri = menutup diri
Ke segala arah dalam 1 kalimat = tidak konsisten
Ke segala arah dalam 1 kata = ada masalah dengan kepribadiannya

2. Bentuk umum huruf-huruf

Bulat atau melingkar = alami, easygoing
Bersudut tajam = agresif, to the point, energi kuat
Bujursangkar = realistis, praktek berdasar pengalaman
Coretan tak beraturan = artistik, tidak punya standar

3. Huruf-huruf bersambung atau tidak

Bersambung seluruhnya = sosial, suka bicara dan bertemu dengan orang banyak
Sebagian bersambung sebagian lepas = pemalu, idealis yang agak sulit membina hubungan (terlebih hubungan spesial).
Lepas seluruhnya = berpikir sebelum bertindak, cerdas, seksama

4. Spasi antar kata

Berjarak tegas = suka berbicara (mungkin orang yang selalu sibuk?)
Rapat/Seolah tidak berjarak = tidak sabaran, percaya diri dan cepat bertindak

5. Jarak vertikal antar baris tulisan

Sangat jauh = terisolasi, menutup diri, bahkan mungkin anti sosial
Cukup berjarak sehingga huruf di baris atas tidak bersentuhan dengan baris di bawahnya = boros, suka bicara
Berjarak rapat sehingga ujung bawah huruf ‘y’, ‘g’, menyentuh ujung atas huruf ‘h’, ‘t’ = organisator yang baik

6. Interpretasi huruf ‘t’

Letak palang (-) pada kail ‘t’
- Cenderung ke kiri = pribadi waspada, tidak mudah percaya
- Tepat di tengah = pribadi yang kurang orisinil tapi sangat bertanggung jawab
- Cenderung ke kanan = pribadi handal, teliti, mampu memimpin

Panjang kail ‘t’ menunjukkan kemampuan potensial untuk mencapai target.

Tinggi-rendah palang (-) pada kail ‘t’
- Rendah = setting target lebih rendah dari kemampuan sebenarnya (kurang percaya diri atau pemalas)
- Tinggi = setting target tinggi tapi juga diimbangi oleh kemampuan
- Di atas kail = setting target lebih tinggi dibanding kemampuan

7. Arah tulisan pada kertas

Naik/menanjak = energik, optimis, tegas
Tetap/lurus = perfeksionis, sulit bergaul
Turun = seorang yang tertekan atau lelah, kemungkinan menutup diri

8. Tekanan saat menulis

Makin kuat tekanan, makin besar intensitas emosional penulisnya

9. Ukuran huruf

Makin kecil huruf yang ditulis, maka makin besar tingkat konsenterasi si penulis, begitu pula sebaliknya.

10. Sedikit tentang huruf “O”

- Adanya rahasia ditunjukkan oleh lingkaran kecil pada huruf “O”
- Kebohongan ditunjukkan oleh lingkaran huruf “O” yang mengarah ke kanan.

Minggu, 09 September 2012

CARA PEMBUATAN DAN PENGOLAHAN EMAS



CARA PEMBUATAN DAN PENGOLAHAN EMAS




A.Tentang Emas
Emas, logam yang berwarna kekuningan, yang namanya diambil dari bahasa inggris kuno Geolu yang artinya kuning, symbol kimianya Au dari bahasa latin Aurum. Berat jenisnya 19,32 g/cm3, titik bekunya 10640C dan titik didihnya 30810C. Sifatnya lembut dan lunak sehingga mudah dibentuk. Hingga sekarang emas masih menjadi pilihan utama usaha pertambangan logam, terlebih karena harga logamnya yang saat ini melonjak drastis higga mencapai lebih dari US$700/oz. Metode pengolahan emaspun telah jauh berkembang, mulai dari amalgamasi hingga bioleaching. Emas juga telah dikenal selama ribuan tahun sebelum kita lahir.

B. Proses Pengolahan Emas
Teknologi mengolah emas sendiri dikenal beberapa metode ekstraksi diantaranya :
grafitasi, aglomerasi, flotasi, cyanidasi, amalgamasi, elektrolitik, dll. Namun dibandingkan dengan metode lainnya, mengolah emas dengan metode amalgamasi (merkuri) relatif lebih mudah diterapkan dan tidak memerlukan investasi besar. Disini akan disampaikan beberapa proses pengolahan emas dengan beberapa metode :

1. Pengolahan Emas dengan Sistem Perendaman
a. Bahan :
Ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton

b. Formula Kimia :

1.NaCn = 40 kg
2.H2O2 = 5 liter
3.Kostik Soda/ Soda Api = 5 kg
4.Ag NO3 =100 gram
5.Epox Cl = 1 liter
6.Lead Acetate = 0.25 liter (cair)/ 1 ons (serbuk)
7.Zinc dass/ zinc koil = 15 kg
8.H2O (air) = 20.000 liter

c. Proses Perendaman

• Perlakuan di Bak I (Bak Kimia)

1. NaCn dilarutkan dalam H2O (air) ukur pada PH 7
2. Tambahkan costik soda (+ 3 kg) untuk mendapatkan PH 11-12
3. Tambahkan H2O2, Ag NO3, Epox Cl diaduk hingga larut, dijaga pada PH 11-12

• Perlakuan di Bak II (Bak Lumpur)

1. Ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton dimasukkan ke dalam bak
2. Larutan kimia dari Bak I disedot dengan pompa dan ditumpahkan/ dimasukkan ke Bak II
untuk merendam lumpur ore selama 48 jam
3. Setelah itu, air/ larutan diturunkan seluruhnya ke Bak I dan diamkan selama 24 jam,
dijaga pada PH 11-12. Apabila PH kurang untuk menaikkannya ditambah costic soda secukupnya.
4. Dipompa lagi ke Bak II, diamkan selama 2 jam lalu disirkulasi ke Bak I dengan
melalui Bak Penyadapan/ Penangkapan yang diisi dengan Zinc dass/ zinc koil untuk mengikat/ menangkap logam Au dan Ag (emas dan perak) dari larutan air kaya.
5. Lakukan sirkulasi larutan/ air kaya sampai Zinc dass/ zinc koil hancur seperti pasir
selama 5 – 10 hari.
6. Zinc dass/ zinc koil yang sudah hancur kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam
wadah untuk diperas dengan kain famatex.
7. Untuk membersihkan hasil filtrasi dari zinc dass atau kotoran lain gunakan 200 ml
H2SO4 dan 3 liter air panas.
8. Setelah itu bakar filtrasi untuk mendapatkan bullion.

2. Pengolahan Emas Secara Sianida

a. Cara dan Langkah Kerja
1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga
menjadi tepung (mesh + 200).
2. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan H2O (2/3 dari
bahan).
3. Tambahkan Tohor (Kapur) hingga pH mencapai 10,2 – 10,5 dan kemudian
tambahkan Nitrate (PbNO3) 0,05 %.
4. Tambahkan Sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga pH
larutan (10 – 11) dengan (T = 85 derajat).
5. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga (t= 48h), kemudian di saring.
6. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi Bullion atau gunakan. (metode 1).
7. Metode Merill Crow (dengan penambahan Zink Anode / Zink Dass), saring lalu
dimurnikan / dibakar hingga menjadi Bullion. (metode 2).
8. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan Asam (3 / 5 %), selama (t =30/45m), kemudian di bilas dengan H2O selama (t = 2j) pada (T = 80 – 90 derajat).
9. Lakukan proses Pretreatment dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan Soda.(NaOH) 3 % selama (t =15 – 20m) pada (T = 90 – 100o).
10. Lakukan proses Recycle Elution dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan Soda 3 % selama (t = 2.5 j) pada (T = 110 – 120 derajat).
11. Lakukan proses Water Elution dengan menggunakan larutan H2O pada (T = 110 – 120o) selama (t = 1.45j).
12. Lakukan proses Cooling.
13. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (V = 3) dan (A = 50) selama
(t = 3.5j).

b. Proses Pemurnian (Dari Bullion)
Dapat dilakukan dengan beberpa metode yaitu :

1. Metode Cepat
Secara Hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan HNO3 kemudian tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut dalam larutan HNO3 selanjutnya saring aja dan dibakar.

2. Metode Lambat
Secara Hidrometallurgy plus Electrometallurgy yaitu dengan menggunakan larutan H2SO4 dan masukkan plat Tembaga dalam larutan kemudian masukkan Bullion ke dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses Hidrolisis dimana Perak akan larut dan menempel pada plat Tembaga (menempel tidak begitu keras/mudah lepas) sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu tinggal bakar aja masingmasing, jadi deh logam murni


3. Pengolahan Emas Amalgamasi
Amalgamasi Merkury atau sistem penarikan emas dengan merkury adalah sistem penarikan yang dipakai hampir 99% para penambang emas skala kecil baik resmi ataupun illegal di Indonesia.

Adapun langkah sederhananya sebagai berikut :
1. Sebelum dilakukan amalgamasi hendaknya dilakukan proses kominusi dan konsentrasi
gravitasi, agar mencapai derajat liberasi yang baik sehingga permukaan emas tersingkap.
2. Pada hasil konsentrat akhir yang diperoleh ditambah merkuri ( amalgamasi ) dilakukan selama + 1 jam .
3. Hasil dari proses ini berupa amalgam basah ( pasta ) dan tailing. Amalgam basah kemudian ditampung di dalam suatu tempat yang selanjutnya didulang untuk pemisahan merkuri dengan amalgam.
4. Terhadap amalgam yang diperoleh dari kegiatan pendulangan kemudian dilakukan kegiatan pemerasan ( squeezing ) dengan menggunakan kain parasut untuk memisahkan merkuri dari amalgam ( filtrasi ). Merkuri yang diperoleh dapat dipakai untuk proses amalgamasi selanjutnya. Jumlah merkuri yang tersisa dalam amalgan tergantung padaseberapa kuat pemerasan yang dilakukan. Amalgam dengan pemerasan manual akan mengandung 60 – 70 % emas, dan amalgam yang disaring dengan alat sentrifugal dapat mengandung emas sampai lebih dari 80 %.
5. Retorting yaitu pembakaran amalgam untuk menguapkan merkuri, sehingga yang tertinggal berupa alloy emas

 Sumber :


http://www.vansert.co.cc/2010/10/pengolahan-emas-secara-sianida.html
http://koestoer.wordpress.com/2010/03/07/pengolahan-emas-dengan-sistem-perendaman/
http://mineraltambang.com/ebook-pengolahan-emas-perak.html
http://mineraltambang.com/amalgamasi.html
http://pengolahanemas.blogspot.com/